Oh Negeriku

Oh Negriku

Oh negeriku yang malang
Terkubur dalam ribuan janji penguasa
Diperas seperti sapi perahan
Keringat dingin mengalir setiap malam

Kami berontak, tapi salah sasaran
Kami diam, tanah pun terjajah

Kepentingan di kursi istimewa
Membuat buta inti kehidupan

Belum ku tau arti wacana
Sebuah negeri impian
Mimpi terbeli dengan pemilihan
Tergadai sudah suara rakyat
Untuk bertahun penderitaan
Hanya ditukar secuil rupiah

Kami memang bodoh
Tak tau benar dan salah
Selalu pendek pemikiran
Melihat semua dengan mentah
Mendengar tanpa menghayati isinya
Dan bicara tanpa alasan

Pandang Mata Elang
Memandang lurus ke depan
Seolah mata ini ada tujuan
Tapi bukan itu yang ku pikirkan
Karena aku tenggelam dalam lamunan
Lamunan tentang kemalangan
Orang-orang kelaparan dan kedinginan

Bukan sebuah syair pinangan
Atau sebuah syair percintaan
Ini syair untuk kelompok ku
Kelompok yang punya hasrat tapi tak bisa menggenggam
Kelompok yang penuh kedukaan
Karena nadinya disayat kehidupan
Tangannya dicengkeram sang waktu
Kakinya terhisap lumpur kemalangan
Tak bisa bergerak, tak dapat berontak
Hanya sepi dan air mata jadi teman
Apinya padam ditelan malam
Kerongkongannya pecah, dihantam kesombongan

Dia tak dapat apa-apa
Selain hanya pengkhianatan dan kehilangan
Buruk pun jadi hasilnya
Malang pun jadi sahabatnya
Tapi tak ada kasihan untuknya, untuk hidup seseorang yang tak punya


Perahu Kertasku Berlayar
Perahu kertas ku berlayar
Dengan sisi rapuh rawan tenggelam
Terkadang tertiup angin kencang
Terkadang berjalan dengan tenang
Tanpa layar ia berjalan
Di atas air  penuh bebatuan
Tanpa arah, perahu menuju awan
Diterpa ombak pesisir pantai
Dihujani badi serta angin topan
Menerjang beribu karang
Sampai tak terwujud sisi perahunya
Tertambal beribu batu dan kertas
Bersiap menuju cakrawala
Apapun itu aku terima


Siapa Kalian
Siapa kalian
Berani menghadap padaku dengan congkak
Tak sadar dari mana tangan itu mengepal
Tak sadar waktu itu bisa berjalan

Siapa kalian
Berdiri dengan angkuh di bumi yang ku pijak
Dengan kelicikan mencoba mengelabui ku
Merasa sudah benar dengan ketidak sopanan

Siapa kalian
Menindas orang lemah tak berdaya
Mengakang seperti penguasa
Memakai pakaian dan perhiasan ku tanpa sungkan

Kalau hanya tubuh fana yang kalian andalkan
Bisa ku remukkan dengan sekejap
Kalau materi yang kalian andalkan
Semua bisa lenyap seketika di hadapanku

Lalu apa yang jadi modal kalian melawan ku
Semua bisa kulenyapkan seketika
Apa hak kalian untuk hidup
Kematian saja ada di tanganku
LALU SIAPA KALIAN!!!

Sismaku@
Malang, 23 Agustus 2018

Posting Komentar

0 Komentar