Wahai Bidadari Manis



Aku
Aku akan sastra
Menceburkan diri ke dalam hal yang berbeda
Tak bisa bungkam ditelan masa
Bersuara lantang layaknya halilintar
Tak perlu ikut dengan literatur kehidupan
Cukup menonton di balik layar
Menjadi orang yang berbeda
Tak perlu takut akan cacian
Bebaskan semua keterikatan, dari pranata sosial
Jadi dirimu sendiri
Layaknya aku yang membebaskan diri
Hidup ini lebih berarti jika kau beridealisme sendiri


Ternyata
Saat gitar di sentuh senarnya
Ia berbunyi
Saat sentuhannya kasar
Suaranya menyakiti telinga
Ketika dipetik pelan
Tak terdengar bunyinya
Sungguh aneh gitar ini
Terlalu ingin berbunyi
Kadang suaranya tak karuan
Kadang tak sesuai aturan
Mungkin jika dia adalah orang
Dia suka omong kosong
Tak bisa dipercaya
Dan tak punya rasa malu
Bukan orang berwatak lugu
Karena sering menyakiti dirimu
Dia sering membuat malu
Tanpa merasa salah padamu
Kamu harus tau
Gitar itu jangan kau ganggu
Dia lebih berbahaya dari palu
Lebih besar dari tugu
Pengiring dari lagu, pengiring ke liang maut mu

Wahai Bidadari Manis

Ku tau kau mendengar ucapku
Ku tau kau terikat dengan sumpahku
Ku bisik kan selalu kata cinta untukmu
Aku cinta padamu
Selalu cinta atas dirimu
Ku baringkan seluruh rasa ku di hadap mu
Ku berikan apa yang bisa ku persembahkan
Ketulusan, kesetiaan, dan cinta
Yang ku tau hanya dirimu
Untuk cinta dan penentuan ku
Aku mungkin gila
Seorang pujangga yang hilang kesadaran
Dengan kemabukan seluruh dunia
Berharap cinta yang mengekang jiwa
Aku jatuh cinta
Cinta kepada mu
Kepada bidadari ku
Bidadari surga ku
Aku selalu mencintaimu

Salam Manisku
Ku kirimkan sebuah salam tuk rinduku
Yang terpendam hanyalah kenangan
Dalam sanubari terikat cinta
Untuk dirinya yang di sana
Dengan kebahagiaan yang ia punya
Ku tak sanggup tuk merusak
Walau cemburu selalu merasuk dalam dada
Walau rela tak pernah jadi kenyataan
Aku lebih dari kesetiaan yang kau punya
Diri ku lebih memiliki sebuah rasa
Karena engkau begitu berharga
Lebih dari segenggam emas dan sejuta berlian
Aku terasing dalam sebuah cinta
Yang berakar dalam kebimbangan
Butiran cara ku lakukan
Tuk dapatkan cintamu yang berharga
Tapi kau seakan memalingkan muka
Walau cintaku seluas samudera
Ku titipkan salam dalam khayal
Agar sampai dalam hatimu yang luas
Ku rindukan sebuah mata yang menatap ku penuh keikhlasan
Ku rindukan dirimu yang hilang
Mengejar fajar yang kau tinggalkan
Aku mencintai mu dalam setiap detak jantung ku
Ku tunggu dirimu dalam nyata
Ku sambut cintamu yang telah lama ku nanti setiap waktu
Ku pegang janji ku yang dulu terucap untuk mu
Sismaku@
Malang, 18 April 2018

Posting Komentar

0 Komentar