Sebatas Impi


Batas Sebuah Dunia
Sebatas senja umur sang waktu
Berjalan mundur tanpa batasan
Ku teguk seberkas air kehidupan
Agar ku bisa ungkapkan kata
Ku bertaruh ribuan kali tentang perasaan
Mungkin tak terhitung hati ini diremukkan
Ku kumpulkan serpihannya
Walau tak sama lagi bentuknya
Ku yakinkan hati untuk bertahan
Terus bertahan diterpa kegagalan
Walau hati tertempa seribu luka
Bukan tak beralasan semua ku terima
Ku tunggu hadir ku dalam dirinya
Cinta yang terpatri dalam sanubari
Ku inginkan itu dalam setiap doa
Ku ucap setiap hari sebagai dzikir
Ku ungkap dalam setiap cerita
Ku tulis dalam lembaran-lembaran buku
Setiap kertas putih yang terukir namamu
Sebagai prasasti cintaku padamu
Mengingatkan dan mengenangkan diriku, akan hidup dan cintaku
Yang terlanjur hanya mengarah padamu.
Aturan Kaku
Mendung petang di pelupuk mataku
Ku singkirkan sebuah hari
Tetes air mataku yang tak jatuh
Mampu mengungkap semua luka

Jika mereka hidup dalam damai
Aku yang tersingkir dari kebahagiaan
Bila hidupku penuh bandingan
Kapan aku dikenal dengan nama

Ku terasing di rumahku sendiri
Ku tak berharga di lingkungan ku sendiri
Ku tak berdaya di hadapan kekuatanku sendiri

Tangis ku pecah dalam hati
Sendiri, dibayangi ketakutan
Perasaan dongkol pada kehidupan
Pikir ku terpaku akan banyak lingkaran
Telingaku panas oleh ocehan orang

Bila apa yang ku punya tak berharga
Kenapa aku diciptakan di dunia
Jika hidupku hanya untuk cemoohan
Betapa teganya sang pencipta
Hidupku hanya sebuah batang kayu
Terikat oleh diriku yang kaku
Tertipu akan dunia palsu
Tak berteman, sebagai sandaran ku
Hanya Tuhan yang tau
Kisah sedih di balik senyum ku


Sebatas Impi
Ku lukis mata indahnya
Dengan tinta kerinduan dan rasa cinta
Tenggelam akan wajahnya
Aku sungguh sangat mencintainya

Entah rasa apa lagi ini
Sebuah misteri akan hati yang tak kunjung berhenti
Beribu malam sudah ku jalani
Tetap saja wajah mu yang ada di hati
Berbaur dalam mimpi
Mengental dalam sanubari

Sejauh apa pun ku berlari
Selalu ada dia di dekat diri
Mungkinkah ini cinta sejati
Dan aku sadar, aku mulai tenggelam hilang diri

Yang ku tau hanya tentang mu
Sang pemikat hatiku
Mata indah bagai bulan purnama
Berparas cantik layak bidadari
Memikat hati dengan satu senyum terindah di hidupku.
Sismaku@
Malang, 15 Juli 2018

Posting Komentar

0 Komentar