Kemana Sejarah Ku
(Kak Cantik)
Mungkin
anda akan bertanya kenapa judul di atas kok aneh, sejarah di Indonesia kan
banyak sekali, dari zaman animisme dan dinamisme sampai pada proklamasi
kemerdekaan RI. Dan sudah jelas diajarkan
pada sekolah di tingkat dasar sampai menegah atas, kepada anak bangsa,
Tapi kenapa saya masih ingin membahasnya?.
Sekarang
coba anda teliti dengan baik, dari mulai sekolah tingkat dasar sampi menegah atas, kita
dihadapkan dengan sejarah yang sama, dan tidak berkelanjutan. Padahal kalau
kita angan-angan dari mulai zaman animisme sampai sekarang itu sangat panjang
sekali. Entah kenapa yang diajarkan dalam sekolah hanya sebatas
rangkuman-rangkuman yang tidak lengkap dan tidak membut para anak bangsa bangga
pada sejarah bangsanya sendiri. Yamg diajarkan pada kita hanyalah sejarah
tentang bangsa kita yang dibodohkan oleh bangsa-bangsa luar. Kenapa saya tidak
menyebutkan bahwa negar kita di jajah?, Karena pada dasarnya kita tidak pernah
di jajah oleh bangsa luar, kita hanya dibodohkan oleh mereka, yang menjajah kita adalah bangsa
kita sendiri sama persis dengan apa yang terjadi sekarang.
Entah
anda sadar atau tidak kita sedang dibodohkan dengan bangsa luar dengan banyak
cara, antara lain
dengan menghilangkan bukti-bukti sejarah di Indonesia. Sehingga bangsa
Indonesia tidak tau seberapa besar bangsanya dulu, yang bisa menguasai perdagangan
sampai semenanjung Cina, yang
sekarang hanya menjadi dongeng untuk anak kecil. Karena memang tak ada bukti
sejarah sebagi rujukan untuk menguatkan dongeng-dongeng tersebut. Kadang saya
juga bertanya “kenapa kok bisa seperti itu?”, mungkin karena banyak sekali
bukti-bukti sejarah yang diboyong ke luar negeri dan juga banyak sekali bukti sejarah yang di hancurkan.
Oleh
sebab itu semua tentang kejayaan nusantara
tak bisa kita rasakan, karena
memang tidak ada yang bisa kita ambil ilmunya dari kerajaan-kerajaan yang
berjaya di masa
lampu. Dan sungguh malangnya
kita yang tidak bisa mewarisi itu semua,
serta hanya bisa berdebat dan bertengkar karena berbeda
keyakinan. Padahal kita sudah diajarkan untuk bermusyawarah untuk menyelesaikan
segala permasalahan yang ada.
Kalau
kita dengar dongeng-dongeng dari para orang tua kita, pemerintahan yang ada di
masa lalu lebih baik dari pada
sekarang. Iya benar, karena mereka bisa menyatukan perbedaan dari setiap
golongan, sehingga menjadi sebuah kerajan yang adil dan makmur, Serta dami dan
sejahtera.
Mungkin yang di maksut bung karno saat mengatakan “Jas
merah” adalah jangan melupakan sejarah tentag sebenarnya kita adalah bangsa
yang beasar, dan akan menjadi seperti itu disetiap waktu. Dan bukan untuk
mengingat seberapa keras perjuangn kita untuk mengusir pengaruh bangsa luar
dari negara kita tercinta. Kenyataannya memang tak pernah ada penjajahan dari
bangsa luar pada negar kita, yang ada hanya penindasan dari raja yang semena-mena
kepada rakyatnya yang terpengaruhi oleh bangsa
luar. Mereka membodohkan kaum terpelajar, menindas yang lemah, menghasut para
raja, dan menghilangkan naskah-naskah sejarah serta menyalin dengan
naskah-naskah baru yang dikarang
mereka, tentu saja
dengan bantuan dari orang peribumi yang berkhianat kepada bangsanya.
Mumgkin anda akan bertanya, “Kenapa saya harus percaya
dengan omong kosong ini?”. Dan mungkin anda juga akan bertanya “Mana bukti bahwa kita
adalah bangsa yang besar?”, Jelas
itu
yang ada dalam pikiran anda sekarang. Mungkin kalau bukti memang saya tidak
punya, tapi bagaimana kalau kita renungkan sebentar tentang bagimana bangsa ini
tarbentuk. Saat saya melihat tentang sejarah suatu bangsa terbentuk pasti ada
sebuah aturan-aturan dalam sebuah bangsa. Sebelum aturan-aturan terbentuk pasti
ada sebuh percobaan terhadap aturan tersebut, dan pasti banyak sekali
kegagalan. Sedangkan aturan yang saya
pakai khususnya saya sebagai orang jawa tidak ada yang salah, dan sangat bisa
diterima oleh akal dan nurani saya.
Coba
pikirkan kalau kita adalah bangsa yang berkembang bagaimana kita bisa membut
suatu aturan yang menghubungkan masyarakat banyak dan diterima oleh semua
kalangan. Dan jika kita memang bangsa yang sedang berkembang bagimana leluhur kita membuat
sebuah tumpukan batu yang keras menjadi sebuah bangunan yang begitu mempesona mata dan bisa kita nikmati
sekarang. Bagimana mereka membuat lantunan lagu yang menenangkan hati, membuat
rangkain gerakan indah yang
kita sebut tarian dan pencak silat. Dan satu hal lagi, kalau kita
adalah sebuah bangsa yang berkembang bagiman leluhur kita bisa membuat suatu
sistem pemerintahan yang
bisa memberi kedamaian dan bisa melindungi seluhruh rakyatnya.
Sedangkan
kita tahu sistim pemerintahan pada masa leluhur kita adalah sistim kerajaan,
dan tak ada yang bisa melakuakan apapun tanpa seijin dari seorang raja. Lalu
bagimana kita bisa menyebut leluhur kita orang yang tidak terpelajar, kalau
semua yang kita nikmati adalah hasil dari sebuah pemikiran yang begitu cerdas
dan unik. Pastilah itu buah dari pemikiran semua orang-orang terpelajar di
Nusantara ini yang sekarang kita kenal dengan BUDAYA.
Sekarang
pertanyaannya adalah bagaimana cara membuat budaya-budaya dan nilai-nilai luhur
yang terkandung didalamnya bisa dinikmati oleh kita dan anak cucu kita kelak?.
Karena jika sejarah salah kaprah yang sedang beredar di masyarakat kita terus
berkembang, maka anak cucu kita nanti akan menganggap bahwa leluhurnya adalah
bangsa yang kurang terpelajar. Padahal jika kita lihat kenyataan yang terjadi
di sekitarkita sekarang, bagaimana kita bisa menganggap bangsa kita bodoh.
Sekarang mari kita lihat candi-candi di Indonesia yang tetap berdiri kokoh,
walaupun ada bagian yang rusak karena bencan alam dan pencurian arca-arca. Tapi
bukan itu masalahnya, masalahnya adalah bagi mana mereka membuat semua itu?. Apakah
hanya dengan bantuan dari mahluk-mahluk gaib, kalalu anda beranggapan seperti
itu, saya hanya bisa bilang betapa bodohnya anggapan kalian. Tak ada metafisik yang bisa menyentuh fisik. Semua
yang bisa kita liaht sekaran adalah buah dari pemikiran dari para leluhur kita.
Lalu
mengapa sekarang kita bisa berfikir bahwa leluhur kita adalah orang yang
bodoh, sedangakan mereka bisa membuat
ide yang begitu cemerlang. Dan tidak mungkin seorang yang tidak terpelajar
mempunyai pemilkiran seperti itu. Lalu bagimana mereka membuat penaggalan-penaggalan
yang begitu rumit dan disertai musim serta apa saja yang boleh dan tidak boleh
di lakukan pada penaggalan-penaggalan tersebut. Itu adalah penaggalan yang sanagt cerdas dan luar biasa
dibadingkan dengan penagalan suku Maya yang sudah berakhir 2012 lalu.
Jika
saya boleh berpendapat tentang apa yang terjadi terhadap negeri kita ini,
mungkin saya akan mengumpamakan negara kita ini sedang mengalami sesuatu yang
sama yang dialami oleh benua Amerika dulu. Kenapa saya bilang begitu?, karena
bangsa asli dari benua Amerika tersingkirkan oleh bangsa pendatang yang berasal
dari benua Eropa. Mereka mengikis kebudayaan-kebudayaan asli dari benua Amerika
dan mengati dengan kebudayaan baru yang biasa kita sebut budaya barat. Apakah
kita mau budaya leluhur kita hilang seperti itu?, memeng jika kita lihat mereka
adalah bangsa-bangsa yang besar, tetapi apakah mereka bangsa yang berbudaya
seperti kita, Tidak!!. Mereka hanya bangsa yang kaya akan harta, dan tidak kaya
akan budaya seperti bangsa kita. Itu disebabkan karena mereka melupakn sejarah
tentang kebudayaan mereka sendiri,
sehingga mereka tersingkir oleh pengaruh bangsa Eropa. Tapi coba kita lihat
negra Jepang, mereka tetap kokoh dan tidak terpengaruh oleh bangsa lain karena
mereka menghargai sejarah mereka dan tetap memjujunjug tinggi kebudayaan
mereka. Sehingga tidak hancur diterpa oleh zaman, dan mereka bisa bersaing
dengan banga barat.
Lalu
apa yang terjadi dengan negara kita?, negara yang banyak akan kebudayaan dan
nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya. Akankah nilai-nilai itu akan terkiks oleh zaman,
oleh kebudayan-kebudyaan yang biadab?, dan itu mulai terjadi sekarang!. Apakah
kita harus diam saja dengan pembodohan yang dilancarkan oleh pihak luar kepada
kita?, atau bagaiman cara kita harus mempertahnkan kebudayaan kita?,Yap...!
dengan cara memprtahnkan sejarah kita!.
Baiklah
memang banyak yang tidak peduli dengan sejarah kita, mungkin karena sebagian
orang berpendapat sejarah adalah hal yang membosankan untuk di ingat. Tapi coba kalian
berfikir sejenak, tanpa adanya sejarah bagimana mungkin bangsa ini bisa
terbentuk?. Bangaimana kita bisa mempelajari pembuatan seluruh setruktur
bangunan candi jika tidak ada sejarah?. Tidak mungkin leluhur kita yang cerdas
tidak menuliskan ilmunya kedalam sebuah kitab-kitab. Pasti ada naskah-naskah
yang hilang sehingga kita tidak bisa mewarisi ilmunya, itu pasti.
Mungkin
anda akan berpendapat negara kita sudah hancur, kesenjagan sosial sangat
tinggi, tidak adanya pemerataan pembangunan pada setiap daerah, nilai tukar
rupiah anjlok. Tapi kenapa anda percaya dengan pendapat seperti itu, walaupun
memang kita dititik paling rendah di
mata
negara luar, tapi setidaknya pemerintah masih bisa menghidupi rakyatnya, walau
pun tidak merata. Dan setidaknya
kita masih bisa makan untuk menyambung hidup kita, dan munkin kita bisa mengisi
kehidupan kita dengan
hal yang berguna, contohya dengan bekerja dan berpartisipasi dalam pembangunan
negara. Janganlah kita berfikir tentang hal yang besar dulu, kita buat sesuatu
yang bisa kita lakukan, seperti mencukupi kebutuhan di daerah tempat tinggal
kita dulu. Dan mungkin kalau satu daerah bisa mencukupi kebutuhan dirinya
sendiri, dan tidak menunggu kiriman
dari daerah lain mungkin Indonesia
tidak akan seperti ini. Ya.. contohnya dalam hal beras, jika setiap daerah bisa
mencukupi kebutuhan daerahnya sendiri minimal 75% mungkin beras tidak akan
impor dari luar dan dolar tidak akan mempengaruhi perekonomian kita.
Kalau
kita hanya mengandalakan barang dari luar kita akan terus terpengaruh dari
piahk luar, tapi jika kita mau sedikit saja merubah pola pikir kita yang “hanya
ingin di atas” dan tidak mau memulai dari bawah maka negara ini akan terus
seperti ini. Kenapa saya bilang seperti itu, sekaran kita lihat saja kenyatan yang ada
di depan kita. Contoh seorang mahasiswa lebih ingin menjadi pegawai kantor
daripada menjadi seorang petani. Kenapa seperti itu?, karena karena setiap
bulannya dapat uang
yang sama dan tidak berubah-ubah, serta kemungkinan untuk rugi terbilang minim.
Tapi apakah kalian tidak sadar bahwa kalau tidak ada petani berarti tidak ada
bahan pangan, malah yang lebih mengherankan lagi ada yang jadi petani, tapi di negeri orang lain. Sekarng
apa gunanya punya lahan yang begitu luas kalau yang ditanami padi tanah orang
lain. Jangan lah kita beranggapan bahwa negara yang maju adalah negar industri,
karena percuma kalau industri tapi tidak ada bahan mentah. Jadi sukuri saja
yang kita dapat di negeri kita, kita pergunakan dengan sebaik-baiknya dan
kita rubah anggapan bahwa negara yang maju adalah negara industri, karena
sebenarnya negar yang maju adalah negara yang mampu menguasai perekonomian
dunia. Apakah dengan industri? tidak, kalau kualitas barang kita baik pasti
banyak yang akan membeli barang kita. Disinilah peran pemerintah Indonesia, mereka harus
bisa meyakinkan rakyatnya untuk memajukan pereekonomian bangsa.
Seperti
pada masa lampau, para raja peduli dengan
rakyatnya yang berkerja di segala bidang, mereka mendukung bukan hanya dengan
bantuan yang berupa barang, tetapi juga dengan dukungan moral. Karena para raja
sadar keberhasilan suatu negara bukan saat dia dipuji oleh rakyatnya, tapi saat
rakyatnya bersatu dan bekerja sama membangun negaranya. Tidak seperti sekarang
bangsa hanya bisa berseteru karena hal yang sangat sepele, yaitu keyakinan. Bagi sebagian
orang yang berpendapat keyakinannya benar apakah kalian tidak berfikirbahwa
keyakinan akan sesuatu bukan untuk ditunjukan tapi dikerjakn. Mungkin kita
terlalu meyakini bahwa keyakinan adalah segalanya, tapi apakah kalian tidak
berfikir bahwa lebih berharga suatu negara dibanding dengan segala keyakinan
yang anda pertahankan itu. Kenapa saya bilang seperti itu, karena tanpa
terbentuknya sebuah negara keyakinan tidak akan tumbuh, karena seseorang yang
tak punya negara hanya bisa berjalan menysuri tanah-tanah bertuan dan tidak
bisa membelinya hanya dengan sebuah keyakinan. Sebab orang yang tak mempunya
negara hanya memikirkan dimana
dia tinggal dan tidak peduli akan sebuah keyakinan. Itulah bukti betapa penting tempat tinggal (negara)
di banding keyakinan. Kenapa kita masih saja tidak mengerti tentang itu dan
terus berseteru karaena pandangan hidup dan keyakinan berbeda?, coba apa yang
terjadi akibat semua itu. Banyak sekali orang yang menyembunyikan keyakinannya,
banyak sekali yang mengubah keyakinanya karena paksaan, dan banyak sekali orang
yang menyimpang moralnya karena menuruti keyakinan yang berdasarkan hawa nafsu.
Pernahkah
kalian berfikir tentang apa yang menyebabkan perbedaan itu membuat permusuhan?
padahal hakiktnya Tuhan
menciptakan perbedaan untuk saling mengenal, memperkenalkan diri, dan hidup
seiringan,
untuk sebuah persatuan yang dinamakan dengan umat. Mungkin karena kita bulum saliang mengenal
kepribadian suatu orang atau sebuah kelompok secara mendalam, kita belum
menemukan kedekatan atas perorangan atau kelompok. Dan bisa jadi kita hanya
mengenal sosok seseorang atau suatu kelompok yang menjadikan kita benci dan menilai
semua yang ada pada kepribadian mereka buruk, tanpa menghiraukan sedikitpun
sisi baiknya. Tapi bukan dari bangsa yang sama, satu nenek moyang yang
membentuk suatu bangsa yang sering kita sebut dengan Nusantar. Lalu kenapa kita
masih berdebat tentang sebuah perbedaan jika kita terbentuk dari perjuanagn
yang sama, nilai-niali yang sama, dan dasar yang sama.
Coba
kalian fikir siapa yang tertawa puas saat keadaan kita seperti ini, saat semua orang
saling bermusuhan, dan semua orang saling menjatuhkan bangsanya sendiri. Apa
kalian tidak sadar kita sedang diadu domba oleh mereka yang ingin bangsa kita
hancur. Dan mungkin setelah kita hancur dan tidak saling percaya kepada
bangsanya sendiri kita akan dihadap kan denagn situasi yang sama saat bangsa
luar memasuki negara kita sekian ratus tahun yang lalu. Yaitu masa dimana
bangsa luar telah membodohkan leluhur kita untuk di jadikan budak mereka supaya
kekayaan bangsa kita bisa di kuasai oleh mereka lagi.
Sama
seperti pada zamn dahulu saat bangsa luar menunjukkan pengaruhnya di Indonesia.
Lalu dengan pengaruhnya, mereka mulai menanamkan budaya mereka kepada bangsa ini.
Karena sudah dipercaya oleh para penguasa,
akhirnya diberi tanggungjawab dalam pemerintahan. Akhirnya mereka mulai
menguasai bangsa ini dengan politik dan tipu daya kepada para
penguasa. Mungkin karena saat itu banyak perang saudara antar bangsawan. Jadi bangsa asing mudah untuk menawarkan bantuan kepada para
bangsawan yang tidak yakin akan kemampuannya. Yang berakibat pembagian
kekuasaan dan kekuasaan di Nusantara dan berakibat masuknya pengaruh asing
kepada pemerintahan di negeri ini. Sehingga makin leluasalah pihak asing untuk
memonopoli pemerintahan.
Dan tetpa saja, sejarah terlupakan oleh para pemuda
bangsa. Tak ada usaha untuk memulihkannya, dan tak ada yang bisa diharapkan. Lalu apakah kita akan mewariskan sejarah yang
tidak lengkap ini pada anak cucu kita?. Itu terserah anda yang masih peduli
dengan sejarah bangsa ini.
0 Komentar