Tinju Dunia
(Sismaku)
Pembawa acara:
Selamat malam penonton yang berbahagia, kembali lagi bersama kami di acar SALAM TINJU. Di tempat ini akan dilangsungkan pertandingan tinju dunia kelas bulu ayam yang sangat menegangkan, antara (sang penantang) Criss jontor vs Van Melon….
Criss jontor, dengan tinggi badan 130 cm dan berat badan 21 kg, dengan tato di dada “I love you mak’e” dan tato di lengan kiri ikan teri. Bertanding sebanyak 15 kali, dengan 14 kali kalah, 1 kali seri.
Van melon, dengan tinggi badan 170 cm dan berat badan 53 kg, dengan tato di dada “ I love you pak’ “ dan tato di lengan kanan sendok, garpu. Bertanding sebanyak 25 kali, 5 kali kalah, 8 kali seri dan 17 kali menang.
Baiklah tanpa menunggu waktu lama kita saksikan pertandingan yang sudah dinanti-nanti,
(dengan seksi pembawa papan ronde berlengak-lengok di atas panggung)
Tinggggg…(bel pertama berbunyi)
Rond 1
Pembawa acara:
Dengan gagah berani Melon menuju ke tengah panggung untuk menghadapi Jontor. Dengan percaya diri, dia sudah siap dengan apapun yang terjadi,. Mungkin dalam pikirannya jontor adalah lawan yang mudah baginya, tapi dia tak biasa meremehkan lawan yang dihadapinya itu. Tapi apa yang terjadi, Jontor tidak berani untuk maju ke arena, dia lebih memilih bersembunyi di belakang punggung pelatihnya sendiri. Jontor terus bersembunyi dan tak berani menunjukkan wajahnya. Dan Melon terus saja mencoba memukul Jontor yang bersembunyi di belakang tubuh besar pelatihnya. Mungkin yang pantas jadi lawan Melon adalah pelataih dari Jontor, bukan si Jontor.
Ting ting……(tanda berakir babak pertama)
Oh.. ternyata bel tanda berakhirnya prtandingan sudah berbunyi, dengan tidak terjadi apa-apa di sana, karena Jontor tidak berani untuk menghadapi lawannya.
(dengan gaya agak centil pembawa papan ronde merayu penonton)
Tingggg…( tanda ronde ke dua dimulai)
Rond 2
Pembawa acara:
Mari saksikan bersama ronde ke dua.
sekarang dengan percaya diri Jontor berdiri di atas panggung untuk menghadapi lawannya. Baik kita saksikan pertandingannya, hook kiri di lancarkan oleh sang penantang, di blok oleh Melon, Molen membalas dengan aperkat kanannya, terjadi jual beli pukulan di sana. Dengan pukulan-pukulan keras, Melon menghujani Jontor. Dan kelihatannya Jontor sudah kuwalahan menghadapi Melon, dan apa yang terjadi….
ting ting…
oh…… ternyata rond 2 sudah berakhir, dengan kecewa melon meninggalkan arena, karena nyaris saja hook kanan melon mengenai Jontor
(dengan lengak-lengok ala mdel pembawa papan menmutari arena)
Ting……
Rond 3
Pembawa acara:
Rond tiga di mulai, dengan raut muka yang tidak bersahaja, Melon ingin segera mengakhiri pertandingan malam ini. Sementara Jontor masih dengan muka yang takut kepada lawannya, maju untuk menghadapi melon.
Tanpa ragu melon melancarkan serangan-serangan mematikannya kepada Jontor. Dengan cepat Jontor segera mengeblok serangan Melon, merangkulnya dan oh.. apa yang terjadi mereka malah berpelukan dan berdansa bersama sama. Semua orang jadi larut dalam suasana dan ikut berdansa bersama mereka. Apa yang terjadi ini, ini acara tinju atau lomba dansa??
Pemukul bel: Hay sudah dansanya, ini pertandingan tinju, apa lomba dansa???. Cepat kembali bertanding.
Ting ting…(tanda rond tiga selesai)
(pembawa papan ronde kembali mengitari arena dengan centilnya)
Ting……
Rond 4
Pembawa acara:
Kembali ke pertandingan, para petinju kembali memasuki arena dengan percaya diri. Dengan pukulan kanannya Jontor memukul Melon, tapi apa yang terjadi Melon hanya tertawa dan seperti tidak merasakan apapun. Jontor tidak menyerah dia terus memukuli perut Melon tanpa henti. Akhirnya hanya dengan satu pukulan kiri, Melon berhasil menjatuhkan Jontor, hingga Jontor terkapar di lantai. Jontor sudah tak berdaya, ia tak bisa bangun sekarang.
Dengan sigap wasit segera menghitung
Wasit: Satu……. Dua…….. Tiga…….. Empat…….. Lima……….
Pembawa acara:
Oooo… ternyata Jontor kembali berdiri dengan keadaan yang tidak baik dan sempoyongan.
Ting ting…..
(pembawa papan rond kembali mengitari panggung)
Rond 5
Pembawa acara:
Rond ini semakin seru karena Jontor sudah terjatuh di ronde empat tadi. Dan kelihatannya Melon semakin percaya diri akan memenangkan pertarungan ini. Tanpa menunggu waktu panjang, Melon segera melancarkan serangan serangannya. Dan tidak lama kemudian Jontor kembali roboh seraya tak kuat untuk berdiri
Wasit: Satu……. Dua….. Tiga….. Empat…….. Lima….. Enam…….. Tujuh……. Delapan ……….. Sembilan …… Sepuluh……..
Pembawa acara:
Oh…. Ternyata Jontor sudah tidak kuat untuk berdiri, dan akhirnya Melon keluar sebagai pemenang malam hari ini. Melon merasa sangat senang, karena kemenangan tak meninggalkannya. Semua penonton bersorak untuk kemenangan yang diraih oleh Melon. Gemuruh teriakan penonton memenuhi gedung ini, mereka mengelu-elukan nama Melon berkali-kali. Semua orang gembira kecuali Jontor dan pelatihnya.
Jontor kelihatan sangat tidak senang dengan kekalahan itu. Jontor menangis seperti anak kecil yang kehilangan permen. Ia terus menangis dan tak bisa dihentikan, bahkan oleh pelatihnya sendiri. Sebelum meninggalkan arena, Jontor berkata pada lawannya.
Jontor: huuuu…… tak omong.ne mak ku kuwe, huuuuuuu……. Awas kuwe, huuuuuuuuu…..
Selesai
Jember, 14 Maret 2014
0 Komentar